Berbuat Baik, Tanya Kenapa?

Uli Saragih
2 min readJul 21, 2021

--

Photo by Anastasiia Krutota on Unsplash

Yang ada dipikiran orang-orang baik adalah semua orang itu baik. Ia percaya bahwa kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula sehingga ia berbuat baik.

Sedangkan yang ada dipikiran orang-orang jahat adalah semua orang jahat sehingga ia berbuat licik sebelum ia dikalahkan.

Sudut pandang seseorang ialah apa yang terjadi dengan hidupnya. Apa yang ia baca, yang ia dengar, yang ia lihat dan yang ia alami itulah yang menjadi pandangan dan penilaian dalam memutuskan pilihan.

Ketika seseorang melakukan keburukan karena diperlakukan buruk maka sampai kapanpun keburukan dan kejahatan tidak akan pernah hilang. Keburukan dan kejahatan itu akan terus terulang.

Kebaikan saja terkadang dibalas dengan kejahatan, apalagi kejahatan?

Lalu bagaimana meyakinkan diri agar kita selalu berbuat baik ?

“Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. QS. Al-Baqarah: 195

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. QS. Ar-Rahman: 60

Barangsiapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula” . QS. Az-Zalzalah: 7–8

“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. QS. Al-A’raf: 56

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri”. QS. Al-Isra’: 7

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui”. QS. Al-Baqarah: 261

Percayalah dengan kebaikan ❤

--

--

Uli Saragih
Uli Saragih

Written by Uli Saragih

Lampung-Indonesia | Spread Kindness with Words 🌻

No responses yet