Member-only story

Perpisahan 2

Uli Saragih
2 min readJul 28, 2021

--

Photo by Old Youth on Unsplash

Seringkali kita mengutuk atas perpisahan yang datangnya tiba-tiba. Padahal dengan mengetahui waktu perpisahan tiba justru membuat keadaan semakin memburuk. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah benar-benar siap dengan perpisahan. Yang penting yakini saja, bahwa apapun yang kau lakukan tetap saja perpisahan itu akan terjadi.

Jika pertemuan adalah hak, maka kewajibannya adalah perpisahan.

Pertemuan itu seperti sesuatu yang datang kemudian melekat dengan dirimu. Sebesar apa penyambutanmu akan pertemuan itu, sebesar itulah lekatannya. Hingga pada suatu hari, entah kapan, tiba-tiba lekatan itu harus terlepas dari dirimu yang tentu saja meninggalkan luka.

Luka itu ada yang besar, ada yang kecil. Namun, luka kecil bukan berarti lebih mudah disembuhkan dibandingkan dengan luka besar. Karena ada juga luka kecil yang terlihat dari luar, namun ternyata sangat dalam.

Pada awalnya, kita akan merasakan sakit, terlebih saat melihat luka yang masih menganga. Hanya saat tertidurlah, mungkin rasa sakit itu bisa sedikit reda. Hingga kau terbangun dan lagi-lagi harus merasakan sakit akan luka itu. Kau mencoba sibuk beraktivitas, tidur atau apapun yang bisa membuat mu lupa akan luka meski hanya sementara.

Tapi waktu sangatlah ajaib. Ia akan menjadi obat bagi setiap luka meskipun prosesnya lama. Bagaimanapun, luka yang menganga perlahan…

--

--

Uli Saragih
Uli Saragih

Written by Uli Saragih

Lampung-Indonesia | Spread Kindness with Words 🌻

No responses yet